Mengenal Suku Mundari, Gaya Hidup Nomaden dengan Kebudayaan Unik dan Anti Perang

 


Di pedalaman negara sudan kehidupan Suku Mundari memang menarik, perkembangan zaman yang semakin canggih dengan bermunculan macam-macam teknologi mempermudah kehidupan manusia namun kemajuan ini kurang dimengerti oleh Suku Mundari saat ini.


Mereka hidup dengan menjalin kehidupan ramah terhadap lingkungan sekitar, mungkin lebih peka dari kita semua dalam hal melestarikan lingkungan. Disana nilai keagamaan akan ditentukan melalui sistem kepercayaan animistik dalam arti segala kehidupan memiliki jiwa atau ruh termasuk menghormati arwah leluhur melalui berbagai kebudayaan dan praktik spiritual.


Rata-rata kehidupan kelompok Mundari selalu berpindah-pindah alias nomaden, untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka akan memanfaatkan sapi sebagai sumber makanan utama kemudian menjual kulit dan susu untuk mendapatkan uang tambahan. Lantas bagaimana mereka menjaga kesehatan kan selalu berpindah-pindah?


Dalam menjaga kebugaran tubuh Suku Mundari menggunakan urin sapi sebagai bahan alam hal ini sudah dilakukan secara turun menurun. Sementara itu, kotoran ternak akan ditumpuk untuk dibakar sebagai antiseptik dan melindungi dari panas matahari. Sapi-sapi disana sering dimanjakan oleh tuannya dengan memijat dua kali sehari, abu dari kotoran sapi kemudian digunakan sebagai tempat istirahat di malam hari.


Selama bertahun-tahun sapi telah menjadi simbol status, ribuan pria Suku Mundari akan kembali untuk mencari mencari wanita untuk dinikahi. Sapi digunakan sebagai mahar, semakin banyak akan menambah nilai kekayaan dan menunjukan komitmen dari pihak laki-laki.


Pada tahun 2016 perang melanda di Sudan Selatan mengakibatkan krisis pangan dan merugikan Suku Mundari yang bergantung pada pertanian dan penggembalaan mereka mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dan berlindung di dalam semak-semak agar bisa bertahan hidup.


Dalam laporan media face2faceafrica.com saat di wawancara mereka membenci perang, senjata mereka bukan digunakan untuk membunuh siapapun tetapi untuk melindungi kawanan yang ingin dilakukan Suku Mundari saat ini hanyalah merawat ternak mereka. Kata Zaidi, menambahkan bahwa mereka akan melindungi kelompoknya dengan cara apa pun.

0 Comments

Posting Komentar