Penggunaan kecerdasan buatan memang bisa membantu kamu untuk mempermudah kehidupan, dalam arti bisa dimanfaatkan sesuai keinginan misalkan membuat tulisan untuk tugas kuliah sampai membantu mencari informasi digunakan untuk kepentingan pendidikan.
Kegiatan ini tidak salah, malah membantu untuk mempersingkat waktu dalam mencari informasi yang diinginkan namun ada satu masalah dimana kecerdasan buatan yang digunakan manusia memiliki kekurangan mengenai etika penggunaan yang harus diperhatikan, karena itu tulisan ini akan membahas apa yang boleh dilakukan dan perilaku yang harus dihindari.
Kecerdasan buatan sebagai alat bukan pengganti
Semua mahasiswa tentu pernah menggunakan kecerdasan buatan untuk mengerjakan tugas. Dalam menggunakan AI ada yang harus diperhatikan antara lain, gunakan dengan sesuai kebutuhan ingat kecerdasan buatan sebagai alat untuk membantu bukan pengganti.
Tulisan dari kecerdasan buatan memang sangat membantu dalam mencari ide dan gagasan, namun tetap mempunyai kelemahan. Selalu perhatikan sumber data yang diambil tentunya kamu harus baca ulang sumbernya agar menghindari kesalahan.
Gunakan kecerdasan buatan dengan benar dan tetap pertahankan sentuhan manusia, hindari perbuatan kriminal mengcopy-paste secara mentah tulisan AI di tulisan karya ilmiah tetap harus menggunakan parafrase manual dan bila memungkinkan bangun kata-kata sendiri dengan melihat buku dan tesis orang lain agar terhindar dari pelanggaran.
Keadilan dan Tanpa Bias
Bias bisa muncul akibat sumber data yang cenderung tidak netral digunakan melatih AI tertanam secara diam-diam inilah yang akan membuat bias dan menghasilkan pandangan diskriminasi kepada kaum minoritas dari orang kulit berwarna sampai komunitas dan agama.
Sistem dalam kecerdasan buatan memang terus berkembang agar lebih akurat. Pada awal pengembangan AI sering mengalami bias dengan menggunakan data yang tidak sepenuhnya mencerminkan keberagaman dunia nyata. Ketika bias tidak ditangani akan menghambat kemampuan orang untuk berpartisipasi dalam ekonomi. Bias akan mengurangi akurasi dan mengurangi potensi dalam kemudahan mencari informasi.
Pengumpulan data dari pandangan miring di internet menciptakan ruang bias secara historis yang mencerminkan ketidakadilan sosial dapat mengakibatkan kerugian bagi kelompok yang secara historis terpinggirkan. Jadi selalu gunakan kecerdasan buatan dengan bijaksana hindari perbuatan bias biarkan pikiran kritis dalam memilih informasi.
Manfaatkankan secara etis dan legal
Kecerdasan buatan bisa kita manfaatkan dan selalu dibutuhkan semua orang, kemunculan AI mempermudah kita dalam mencari informasi secara instan awal mulai kecerdasan buatan muncul menunjukan kemajuan semakin canggih setiap perusahaan berlomba-lomba menciptakan kecerdasan buatan untuk kepentingan menciptakan keuntungan fantastis.
Dalam hal ini kecerdasan buatan bisa menjadi pisau bermata dua, tahun ini banyak AI digunakan untuk membuat informasi palsu. Contoh kecil menggunakan wajah artis terkenal untuk menipu menggunakan kecerdasan buatan ini sudah lama terjadi. Secara etis kegiatan ini akan melanggar hukum dan tidak menghormati nilai-nilai kemanusiaan dimana korban akan dirugikan.
Kecerdasan buatan adalah alat untuk meningkatkan kreativitas namun pada saat yang sama kita harus memastikan penggunaannya sesuai dengan hukum dan etika. Oleh karena itu kontribusi kreatif dari manusia tetap menjadi elemen penting dalam menentukan perlindungan hukum atas karya tersebut.