Siapa yang tak mengenal Robert Kiyosaki namanya di luar sana selalu menjadi topik hangat karena berhasil menginspirasi banyak anak muda melalui buku fenomenalnya Rich Dad Poor Dad. Dibalik kisahnya yang sukses sebagai pengusaha ada perjuangan yang penuh luka dan tantangan yang ia alami.
Dari seorang veteran perang Vietnam hingga pengusaha yang pernah bangkrut, Kiyosaki membuktikan bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Melalui prinsip-prinsip keuangan yang ia pelajari dari dua figur ayah dalam hidupnya Rich Dad dan Poor Dad Kiyosaki berhasil mengubah keterpurukan menjadi pijakan untuk meraih kesuksesan.
Melalui perjalanan hidupnya, Robert Kiyosaki menunjukkan bahwa kesuksesan tidak datang tanpa perjuangan. Dari masa kecilnya yang sederhana hingga menjadi pengusaha sukses, ia telah melewati berbagai tantangan yang mengajarkannya tentang arti sesungguhnya dari kegigihan dan kebijaksanaan finansial.
Kehidupan awal dan pengaruh dua ayah
Robert Toru Kiyosaki lahir pada 8 April tahun 1947 di Hawaii. Ia tumbuh di lingkungan kelas menengah dengan ayah kandungnya yang bekerja sebagai guru dan pejabat pendidikan. Ayah kandungnya, yang ia sebut sebagai 'Poor Dad', sangat berfokus pada pendidikan formal dan pekerjaan tetap.
Disisi lain, ia melihat 'Rich Dad', ayah dari sahabatnya, yang merupakan seorang pengusaha kaya yang tidak menyelesaikan pendidikan tinggi, tetapi memahami seluk-beluk uang dan investasi.
Dua figur ayah inilah yang menjadi sumber utama pembelajaran Kiyosaki tentang uang.
Dari 'Poor Dad', ia belajar pentingnya pendidikan akademis dan bekerja keras untuk perusahaan. Sedangkan dari 'Rich Dad', ia belajar bagaimana uang bekerja, cara mengelola aset, dan pentingnya berinvestasi dalam properti dan bisnis.
Kiyosaki juga sempat menjadi tentara dan bertugas di Vietnam sebagai pilot helikopter. Pengalaman ini mengajarkannya tentang kepemimpinan, keberanian mengambil resiko dan menghadapi ketidakpastian keterampilan yang kemudian ia terapkan dalam dunia bisnis.
Kegagalan bukan akhir
Setelah meninggalkan dunia militer, Kiyosaki mendirikan bisnis pertamanya, perusahaan dompet nilon dengan desain velcro. Pada awalnya, bisnis ini sukses besar, terutama setelah produknya diulas di majalah 'Runner’s World'. Penjualan melonjak, dan Kiyosaki merasakan kesuksesan finansial untuk pertama kalinya.
Namun, keberhasilan itu tidak bertahan lama. Kiyosaki melakukan ekspansi besar-besaran tanpa perencanaan matang. Biaya produksi meningkat pesat, persediaan barang menumpuk, dan arus kas mulai terganggu. Pada akhirnya, perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan. Kiyosaki kehilangan semua uangnya dan terpaksa hidup dari nol lagi.
Pengalaman pahit ini menjadi titik balik penting dalam hidupnya. Kiyosaki mulai menyadari bahwa pengetahuan finansial jauh lebih penting daripada sekadar menghasilkan uang. Ia mulai belajar dari 'Rich Dad' tentang pentingnya mengelola arus kas, membedakan aset dan liabilitas, serta bagaimana berinvestasi untuk menghasilkan pendapatan pasif.
Alasan menulis buku
Kiyosaki mulai mengajar kelas-kelas kecil tentang investasi dan pengelolaan uang. Saat itulah ia menyadari bahwa sebagian besar orang tidak memahami konsep dasar keuangan. Ia merasa terpanggil untuk menyebarkan ilmu yang dirinya dapatkan dari 'Rich Dad'.
Pada tahun 1997, Kiyosaki menerbitkan 'Rich Dad Poor Dad'. Buku ini bukan hanya menceritakan kisah hidupnya, tetapi juga prinsip-prinsip finansial yang ia pelajari. Awalnya, buku ini tidak begitu laris, tetapi setelah Oprah Winfrey membahasnya di acaranya, penjualan langsung melonjak.
Kiyosaki berhasil mengubah kegagalannya menjadi sebuah kekuatan. Ia tidak hanya menghasilkan uang dari penjualan buku, tetapi juga membangun kerajaan bisnis berbasis pendidikan finansial, termasuk seminar, game edukasi 'Cash Flow', dan investasi properti.
Fakta menarik dan kontroversial
Kiyosaki pernah bekerja sebagai salesman untuk perusahaan mesin fotokopi Xerox sebelum memulai bisnisnya sendiri. Ia sempat dinyatakan bangkrut lagi pada 2012 ketika perusahaannya 'Rich Global LLC' tidak mampu membayar utang sebesar $24 juta.
Kiyosaki adalah penggemar berat investasi properti. Ia lebih memilih membeli properti sewaan daripada berinvestasi di saham. Kontroversi terbesar Kiyosaki adalah ketika beberapa mantan peserta seminarnya menuduhnya melakukan praktik bisnis yang tidak etis.
Meski demikian, Kiyosaki tetap mempertahankan bahwa ia hanya mengajarkan prinsip-prinsip dasar investasi yang dapat diterapkan oleh siapa saja.
Kekayaan bersih robert kiyosaki
Setelah bangkrut dari bisnis dompet nilon, Kiyosaki terus belajar dan membangun aset baru. Kini, sumber utama kekayaannya berasal dari:
Royalti buku Rich Dad Poor Dad dan seri buku lainnya.
Investasi properti yang menghasilkan pendapatan pasif.
Seminar dan kursus pelatihan finansial.
Pada 2025, kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai $100 juta. Namun, lebih dari sekadar angka, Kiyosaki menganggap kekayaan sejati adalah kemampuan untuk menghasilkan pendapatan pasif yang stabil, terlepas dari situasi ekonomi global.
Robert Kiyosaki adalah contoh nyata bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya. Justru dari kegagalan-kegagalannya, ia belajar bagaimana uang bekerja, bagaimana investasi dapat menjadi mesin penghasil pendapatan pasif, dan bagaimana kesuksesan sejati adalah kemampuan untuk bangkit kembali, belajar dari kesalahan, dan terus maju.
0 Comments
Posting Komentar