Threads Sedang Uji Coba Fitur Spoiler Tags untuk Penggemar Film

Threads Sedang Uji Coba Fitur Spoiler Tags untuk Penggemar Film

aplikasi threads


Meta kali ini sedang menguji fitur baru bernama spoiler tags untuk media sosial Threads, berguna meningkatkan pengalaman, terutama bagi penggemar film. Fitur ini akan dirancang memberikan kontrol penuh terhadap pengguna agar mencegah konten spoiler di linimasa yang bersifat informasi penting dalam sebuah cerita.

Penjelasan fitur spoiler tags

Spoiler tags adalah penanda khusus yang memungkinkan pengguna menyembunyikan bagian tertentu dari unggahan mereka yang mengandung informasi penting dari alur cerita film, serial, buku, atau permainan. 


Konten yang diberi tanda spoiler tidak akan langsung terlihat oleh pengguna lain hingga mereka memilih untuk membukanya secara sukarela. Hal ini memberi kontrol kepada pembaca dalam memilih apakah mereka ingin mengetahui detail tersebut atau tidak.


Threads mengadopsi mekanisme ini sebagai bentuk tanggapan atas meningkatnya keluhan pengguna yang merasa pengalaman menonton atau membaca mereka terganggu karena paparan informasi penting terlalu dini di media sosial. Dengan adanya spoiler tags, pengguna bisa tetap berdiskusi secara bebas tanpa harus merusak pengalaman orang lain.

Sistem Spoiler Tags

Fitur ini bekerja dengan cukup intuitif. Saat menulis unggahan di Threads, pengguna akan mendapatkan opsi untuk menandai bagian tertentu sebagai spoiler. Setelah ditandai, bagian tersebut akan disamarkan biasanya diburamkan atau disembunyikan di balik tombol untuk, mencegah pembaca melihatnya secara tidak sengaja.


Pengguna lain yang melihat unggahan tersebut akan mendapatkan peringatan visual yang jelas bahwa ada informasi spoiler di dalamnya. Mereka harus mengetuk bagian tersebut jika ingin melihat kontennya secara penuh. Ini mirip dengan sistem penanda konten sensitif, tetapi difokuskan khusus untuk cerita fiksi yang memiliki elemen kejutan atau plot twist.


Threads juga sedang menguji beberapa opsi visualisasi untuk spoiler tags, termasuk latar buram, teks tersembunyi, hingga penggunaan emoji khusus. Pengujian ini bertujuan menemukan format paling efektif dalam mencegah spoiler yang tak disengaja sekaligus tetap menjaga estetika tampilan aplikasi.

Kenapa Fitur Ini Dibuat

Alasan utama kehadiran fitur spoiler tags adalah meningkatnya antusiasme komunitas pengguna Threads terhadap topik-topik hiburan. Seiring dengan semakin banyaknya pengguna yang membagikan ulasan, teori penggemar (fan theories), hingga kutipan dan cuplikan film, risiko penyebaran spoiler menjadi tak terhindarkan.


Threads ingin menciptakan ruang diskusi yang seimbang: memberi kebebasan berekspresi, namun tetap menghormati pengalaman pengguna lain. Meta juga menyadari bahwa karakter Threads yang lebih kasual dan berbasis komunitas menjadikan platform ini tempat subur bagi diskusi lintas fandom yang sering kali mengandalkan kejutan cerita sebagai bagian dari kenikmatan utama.


Dalam jangka panjang, fitur ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan pengguna dan memperkuat kesan bahwa Threads adalah tempat yang aman untuk berbagi pemikiran tanpa merusak kesenangan orang lain.

Perbedaan Spoiler Tags Reddit dan Threads

Reddit sudah lama dikenal sebagai pelopor penggunaan spoiler tags, terutama di komunitas diskusi seperti r/movies, r/television, hingga r/books. Di Reddit, spoiler tags diterapkan melalui sintaks khusus (seperti menggunakan tanda >! spoiler !<) atau melalui pengaturan post dan komentar yang lebih fleksibel.


Sistem ini telah terbukti efektif, terutama di lingkungan komunitas yang sangat spesifik. Threads, di sisi lain, menghadirkan pengalaman yang lebih visual dan langsung dalam penggunaan spoiler tags.


Tidak perlu menggunakan kode atau format tertentu cukup dengan satu klik saat membuat unggahan, pengguna bisa langsung menandai konten sebagai spoiler. Ini merupakan pendekatan yang lebih ramah pengguna, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa dengan format markup seperti di Reddit.


Sementara Reddit cenderung berbasis komunitas dengan moderator aktif dan aturan yang ketat, Threads mencoba menciptakan pengalaman yang lebih terbuka namun tetap bertanggung jawab.


Perbedaan pendekatan ini mencerminkan filosofi desain kedua platform, Reddit mengedepankan kekuatan komunitas, sedangkan Threads lebih fokus pada pengalaman individu yang serba intuitif.

Skandal Theranos Penipuan Medis Terhebat di Dunia

Skandal Theranos Penipuan Medis Terhebat di Dunia

Elizabeth holmes

Theranos, sebuah perusahaan rintisan di bidang teknologi kesehatan, pernah dianggap sebagai terobosan revolusioner dalam dunia medis. Didirikan oleh Elizabeth Holmes pada 2003, perusahaan ini menjanjikan inovasi pengujian darah yang mampu mendeteksi berbagai penyakit hanya dengan beberapa tetes darah. 


Namun, di balik inovasi dan valuasi miliaran dolar Theranos menyimpan rahasia kelam teknologi yang mereka ciptakan ternyata tidak pernah berfungsi. Skandal ini terbongkar pada 2015 menjadi salah satu kasus penipuan medis terbesar dalam sejarah, mengguncang Silicon Valley dan dunia kesehatan.


Perjalanan theranos

perusahaan theranos
Perusahaan theranos (Cnn.com)
Kisah Theranos dimulai dari visi seorang mahasiswi berusia 19 tahun, Elizabeth Holmes, yang keluar dari Universitas Stanford untuk mengejar mimpinya merevolusi dunia kesehatan.


Terinspirasi oleh ketakutannya terhadap jarum suntik dan pengalaman pribadi kehilangan pamannya akibat penyakit, Holmes mendirikan Theranos pada 2003. Nama perusahaan ini merupakan gabungan dari kata terapi dan diagnosis, mencerminkan ambisinya untuk menciptakan solusi pengujian darah yang cepat, murah, dan mudah diakses.


Holmes, dengan karisma dan kemampuan persuasinya, berhasil menarik perhatian investor ternama. Ia membangun citra sebagai visioner teknologi, meniru gaya Steve Jobs dengan sweter turtleneck hitam dan suara yang sengaja diperdalam untuk menambah kesan otoritas.


Dalam waktu singkat, Theranos mengumpulkan pendanaan lebih dari US$700 juta dari investor seperti pendiri Oracle Larry Ellison, keluarga DeVos, dan bahkan mantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger.


Pada puncaknya di 2013-2014, Theranos mencapai valuasi US$9 miliar, menjadikan Holmes sebagai miliarder wanita mandiri termuda menurut Forbes.


Namun, di balik kesuksesan ini, Theranos diselimuti kerahasiaan. Holmes menolak mengungkapkan cara kerja teknologinya, mengklaim bahwa informasi tersebut adalah rahasia dagang. Sikap ini, meskipun mencurigakan, diterima oleh banyak investor yang terpikat oleh janji revolusi medis.


Mesin edison

mesin edison
Mesin edison (Nick Bilton/www-vanityfair-com)
Inti dari klaim Theranos adalah mesin bernama Edison, sebuah alat kompak yang diklaim mampu melakukan lebih dari 240 tes diagnostik mulai dari kadar kolesterol hingga deteksi kanker hanya dengan beberapa tetes darah dari tusukan jari.

Berbeda dengan metode konvensional yang membutuhkan tabung darah dan waktu analisis yang lama, Edison menjanjikan hasil dalam hitungan jam dengan biaya jauh lebih murah. Slogan perusahaan, "One tiny drop changes everything" menjadi daya tarik utama bagi investor dan publik.

Namun, kenyataannya jauh dari janji. Mesin Edison tidak pernah mampu memberikan hasil yang akurat. Banyak tes yang dilakukan Theranos sebenarnya menggunakan peralatan tradisional dari pihak ketiga, seperti mesin Siemens, tanpa sepengetahuan investor atau pasien.

Karyawan internal, seperti kepala ilmuwan Ian Gibbons dan mantan direktur laboratorium Adam Rosendorff, menyuarakan kekhawatiran bahwa teknologi ini tidak siap untuk penggunaan publik. Namun, peringatan mereka diabaikan, dan beberapa karyawan yang vokal bahkan diintimidasi atau dipecat.

Kemitraan strategis

walgreens farmasi
Walgreens farmasi (drugstorenews.com)
Keberhasilan awal Theranos tidak hanya bergantung pada pendanaan, tetapi juga pada kemitraan strategis dengan perusahaan besar. Pada 2013, Theranos menjalin kerja sama dengan Walgreens, rantai apotek terbesar kedua di AS, untuk membuka pusat pengujian darah di toko-toko mereka.

Kemitraan ini diharapkan membawa teknologi Theranos ke publik secara luas. Selain itu, Theranos juga menjalin kerjasama rahasia dengan Safeway senilai US$350 juta, serta bermitra dengan Capital Blue Cross dan Cleveland Clinic untuk menawarkan layanan pengujian kepada pasien.

Kemitraan ini, bagaimanapun, dibangun di atas kebohongan. Walgreens, misalnya, tidak melakukan uji tuntas yang memadai terhadap mesin Edison sebelum meluncurkan pusat pengujian.

Ketidaktransparanan Theranos dalam menjelaskan cara kerja teknologinya seharusnya menjadi tanda bahaya, namun pesona Holmes dan janji revolusioner perusahaannya membuat banyak mitra bisnis terlena.

Mulai dicurigai menipu
elizabeth holmes
Elizabeh holmes (The newyork times)

Titik balik skandal Theranos terjadi pada 2015, ketika laporan investigasi oleh jurnalis The Wall Street Journal, John Carreyrou, mengungkap kejanggalan dalam operasi perusahaan.


Carreyrou, yang dipicu oleh kecurigaan terhadap klaim Holmes, menemukan bahwa hasil tes Edison tidak akurat dan sering kali berbeda jauh dari hasil laboratorium konvensional.


Lebih mengejutkan lagi, Theranos ternyata menggunakan mesin pihak ketiga untuk sebagian besar pengujiannya, bukan teknologi Edison yang mereka promosikan.


Pembocor informasi dari dalam perusahaan, seperti Tyler Shultz dan Erika Cheung, memainkan peran kunci dalam mengungkap penipuan ini. Shultz, cucu dari anggota dewan Theranos George Shultz, dan Cheung menghadapi tekanan dan intimidasi dari perusahaan setelah menyuarakan kekhawatiran mereka.


Cheung bahkan melaporkan kejanggalan tersebut kepada Centers for Medicare & Medicaid Services (CMS), yang memicu penyelidikan lebih lanjut. Pada Agustus 2015, FDA mulai menyelidiki Theranos setelah menemukan ketidakakuratan besar dalam pengujiannya, dan hanya tes untuk herpes yang mendapat persetujuan.


Kekayaan dirubah forbes

elizabeth holmes muncul di majalah forbes
Elizabeth holmes di majalah forbes (Forbes.com)

Pada puncak kejayaannya, Elizabeth Holmes dinobatkan oleh Forbes sebagai miliarder wanita mandiri termuda di dunia dengan kekayaan bersih US$4,5 miliar pada 2015. Valuasi Theranos yang mencapai US$9 miliar mendukung statusnya sebagai ikon Silicon Valley.


Namun, setelah skandal terbongkar, Forbes merevisi perkiraan kekayaan Holmes menjadi nol pada 2022. Kejatuhan ini mencerminkan betapa rapuhnya kesuksesan yang dibangun di atas kebohongan.


Theranos, yang pernah dianggap sebagai decacorn (startup dengan valuasi di atas US$10 miliar), kehilangan kepercayaan investor dan mitra, menyebabkan kerugian jutaan dolar bagi investor seperti Rupert Murdoch dan Henry Kissinger.


Hasil hukum

Elizabeth dan kekasihnya (Fortune.com)

Pada 2018, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mendakwa Holmes dan mantan presiden Theranos, Ramesh Sunny Balwani, atas penipuan besar-besaran. Holmes setuju membayar denda US$500.000, mengembalikan saham Theranos senilai US$18,9 juta, dan dilarang menjabat sebagai direktur perusahaan publik selama 10 tahun. Theranos resmi bubar pada September 2018 setelah 15 tahun beroperasi.

Persidangan Holmes dimulai pada Agustus 2021 dan berlangsung selama empat bulan. Pada Januari 2022, ia dinyatakan bersalah atas tiga tuduhan penipuan kawat (wire fraud) dan satu tuduhan konspirasi untuk melakukan penipuan kawat, dengan ancaman hukuman hingga 20 tahun penjara untuk setiap tuduhan.

Pada November 2022, Holmes dijatuhi hukuman 11 tahun penjara dan diperintahkan membayar ganti rugi sebesar US$452 juta bersama Balwani, yang juga divonis 13 tahun penjara. Holmes mulai menjalani hukumannya di Kamp Penjara Federal Bryan, Texas, pada Mei 2023.

Pelajaran dari skandal theranos
Elizabeth holmes terkini
Sidang lizabeth holmes (Globalnews.com)
Kasus Theranos menjadi peringatan keras bagi dunia startup dan investor. Janji manis dan karisma pendiri tidak cukup untuk menjamin keberhasilan teknologi. Kurangnya transparansi, uji tuntas yang lemah, dan budaya perusahaan yang menekan kritik internal menjadi akar kegagalan Theranos.

Skandal ini juga menyoroti pentingnya peer review dan validasi ilmiah dalam inovasi medis, serta perlunya kehati-hatian dalam berinvestasi pada teknologi yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

Kisah Theranos bukan hanya tentang penipuan, tetapi juga tentang ambisi yang tidak terkendali dan kegagalan sistem dalam mendeteksi kebohongan sebelum merugikan banyak pihak.

Dari puncak sebagai ikon Silicon Valley hingga hukuman penjara, perjalanan Elizabeth Holmes dan Theranos adalah cerminan sisi gelap dari budaya "fake it till you make it" yang pernah diagungkan di dunia teknologi.
Kecerobohan Privasi di Meta Ai, Obrolan Pribadi Bisa Dilihat Publik

Kecerobohan Privasi di Meta Ai, Obrolan Pribadi Bisa Dilihat Publik

meta ai

Aplikasi Meta AI kembali menjadi mimpi buruk bagi pengguna tanpa sadar mereka senang bermain-main dengan mencuri data dan membagikan tanpa ada peringatan mempublikasi percakapan pribadi dengan chatbot yang bisa berisi data sensitif dan alamat pribadi.


Ini bukan lagi soal mengenai kebocoran data namun kepercayaan, meta tidak belajar dari kasus pada tahun 2021 dimana data pribadi pengguna Facebook dari 106 negara tersebar luas di forum hacker secara gratis. 


Namun hari ini meta kembali berulah bukan lagi soal kebocoran data melainkan privasi pengguna mulai dipermainkan. Menurut laporan dari TechCrunch aplikasi AI buatan meta dapat mempublikasi percakapan pribadi dengan chatbot ke umpan balik discover. 


fitur bernama Discover sebuah umpan publik tempat pengguna dapat melihat percakapan antara pengguna lain dengan chatbot AI Meta. Sekilas, fitur ini tampak seperti upaya menciptakan komunitas berbasis pertukaran ide. 


Tapi, di balik fitur tersebut tersembunyi masalah besar, banyak pengguna tanpa sadar mempublikasikan percakapan pribadi mereka yang berisi informasi sensitif seperti pertanyaan medis, masalah hukum, kondisi keuangan, hingga alamat rumah.


Situasi ini diperparah, ketika antarmuka pengguna (UI) dalam aplikasi tidak memberikan peringatan yang cukup jelas bahwa menekan tombol “Share” akan mempublikasikan percakapan tersebut secara terbuka. 


Bagi banyak pengguna yang tergabung melalui akun Instagram atau Facebook, percakapan mereka bahkan bisa secara tidak sengaja muncul di profil atau terhubung ke identitas asli mereka.



REFERENSI: 

Amanda Siberling 2025. The Meta AI app is a privacy disaster. techcrunch.com. 12 Juni 2025


Galuh Putri Riyanto 2021. Data 533 Juta Pengguna Facebook Bocor, Termasuk Indonesia. Kompas.com



7 Alasan Copilot Jadi Asisten AI Terbaik di Tempat Kerja

7 Alasan Copilot Jadi Asisten AI Terbaik di Tempat Kerja

 

Microsoft copilot

Produktif di tempat kerja sekarang gak melulu tentang bekerja lebih keras sampai larut malam, tapi kita bisa kerja lebih cerdas dengan memanfaatkan teknologi untuk membantu menyelesaikan pekerjaan kantor yang selalu dituntut serba cepat, kadang sampai bikin sakit kepala. 

Di sinilah peran Microsoft Copilot menjadi relevan, dengan menggabungkan kecerdasan buatan ke dalam aplikasi kerja sehari-hari, Copilot menawarkan pendekatan baru untuk menyelesaikan tugas-tugas penting dengan lebih terarah dan efisien. Namun, apa saja yang membuatnya begitu istimewa dibandingkan alat bantu lainnya? mari bahas.

1. Integrasi dengan aplikasi microsoft 365

Copilot memang didesain sebagai alat multi fungsi dan menyatu dengan ekosistem microsoft lainnya seperti Microsoft Word, Excel, PowerPoint, dan Outlook. Keuntungannya ini memungkinkan pengguna untuk bisa dalam satu platform yang sudah digunakan sehari-hari tanpa harus beralih ke aplikasi lain.

Bayangkan kita sedang menulis laporan di Word dan tiba-tiba perlu menarik data dari Excel, Copilot dapat langsung menarik data tersebut, menganalisisnya, dan menyarankan cara penyajian terbaik, menjadikan tugas lebih praktis dan efisien.

2. Peningkatan produktivitas yang signifikan

Dalam sistem kerja waktu adalah hal paling berharga, kalau bisa pekerjaan harus cepat selesai. Untungnya Copilot bisa membantu dengan fitur otomatisasi yang cerdas, mulai dari merangkum email hingga membuat analisis data otomatis.

Dengan Copilot, kita bisa menyelesaikan pekerjaan dalam waktu lebih singkat tanpa mengorbankan kualitas. Berdasarkan penelitian dari Microsoft, pengguna Copilot mengalami peningkatan produktivitas hingga 70%, yang menunjukkan bahwa alat ini bukan hanya menghemat waktu, tetapi juga meningkatkan hasil kerja.

3. Kemampuan analisis data yang canggih

Bekerja dengan data bukan lagi tugas yang hanya bisa dilakukan oleh analis data atau tim IT. Copilot memudahkan para profesional untuk melakukan analisis data tanpa harus memiliki keahlian teknis. Misalnya, di Excel, Copilot dapat membantu membuat rumus otomatis, menganalisis tren, atau bahkan memberi saran untuk visualisasi data yang lebih efektif.

Seorang akuntan dapat menggunakan Copilot untuk mengevaluasi laporan keuangan dengan lebih cepat dan mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang pengeluaran atau profitabilitas tanpa harus menulis rumus kompleks secara manual.

4. Fitur Recall memudahkan pencarian informasi

Kadang mencari data yang relevan sering kali menjadi tugas yang memakan waktu. Copilot bisa memecahkan masalah ini dengan fitur "Recall" yang memungkinkan Anda untuk menelusuri kembali percakapan email, dokumen, atau proyek sebelumnya dalam hitungan detik. Tak perlu lagi membuka satu per satu file untuk mencari informasi yang dibutuhkan.

Jika kita ingin merujuk kembali ke sebuah email penting yang membahas strategi penjualan, Copilot dapat langsung menunjukkan pesan tersebut tanpa Anda harus mencari di folder email satu per satu.

5. Antarmuka pengguna yang sederhana

Meskipun kecerdasan buatan sering kali identik dengan sistem yang rumit, Copilot justru membuatnya lebih sederhana. Dengan antarmuka yang ramah pengguna, kita dapat berinteraksi dengan aplikasi menggunakan perintah yang lebih alami. Tidak perlu lagi berurusan dengan menu yang membingungkan cukup beri perintah dalam bentuk teks biasa, dan Copilot akan melakukan sisanya.

Misalkan bisa mengetikkan perintah seperti, “Buatkan saya laporan bulanan menggunakan data dari spreadsheet ini,” dan Copilot akan mengerjakan tugas tersebut dalam sekejap. Antarmuka yang mudah digunakan ini membuka peluang bagi siapa saja untuk memanfaatkan teknologi tanpa harus memiliki latar belakang teknis.

6. Kemampuan menyederhanakan proses rumit

Seringkali, pekerjaan di Excel atau PowerPoint melibatkan tugas-tugas yang sangat teknis, seperti membuat rumus kompleks atau mengatur format data yang rumit. Copilot menyederhanakan semua itu. Misalnya, jika Anda membutuhkan grafik untuk memvisualisasikan data yang rumit, Copilot bisa membuatnya otomatis, memungkinkan Anda untuk fokus pada analisis dan keputusan strategis.

Seorang analis pasar dapat memanfaatkan Copilot untuk secara otomatis membuat grafik tren penjualan dan membandingkannya dengan data historis, yang sebelumnya memakan waktu berjam-jam.

7. Fleksibel beradaptasi sesuai kebutuhan

Setiap perusahaan memiliki cara kerja yang berbeda. Copilot memahami hal ini dan menawarkan fleksibilitas tinggi dalam menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan. Baik itu untuk mengelola proyek, memfasilitasi kolaborasi tim, atau menganalisis data besar, Copilot mampu bekerja dengan berbagai plugin dan alat pihak ketiga, memberikan lebih banyak kemungkinan untuk menyesuaikan alat dengan kebutuhan spesifik Anda.

Dalam sebuah tim pemasaran, Copilot bisa diintegrasikan dengan alat analisis media sosial untuk memberi wawasan tentang kinerja kampanye, tanpa memerlukan alat tambahan yang rumit.

Microsoft Copilot bukan hanya alat bantu tambahan, tetapi sebuah revolusi dalam cara kita bekerja. Dengan menggabungkan kecerdasan buatan dalam ekosistem yang sudah kita kenal, Copilot membantu menghemat waktu, meningkatkan produktivitas, dan menyederhanakan tugas yang rumit. Dengan 7 keunggulan utama yang telah dibahas, Copilot siap membawa kita ke tingkat kerja yang lebih efisien dan cerdas. Jadi, apakah kamu siap untuk meningkatkan produktivitas  dengan Copilot?



Google Baru Saja Meluncurkan Fitur Pengeditan Gambar pada Aplikasi Gemini

Google Baru Saja Meluncurkan Fitur Pengeditan Gambar pada Aplikasi Gemini



Pada bulan ini Google resmi menambahkan fitur pengeditan gambar di dalam aplikasi Gemini yang memungkinkan pengguna merubah desain gambar asli atau gambar buatan AI dari perangkat ponsel atau komputer. Pembaruan ini bisa digunakan untuk merubah desain gambar secara keseluruhan seperti menambahkan elemen sampai menghapus latar belakang.


Fitur ini akan mulai diluncurkan dan diperluas ke sebagian besar negara secara bertahap, serta mendapat dukungan 45 bahasa dalam beberapa minggu mendatang. Gemini juga menambahkan Kemampuan pengeditan multi-langkah pada fitur baru ini berarti pengguna dapat memberi serangkaian instruksi bertahap kepada AI untuk mengedit gambar secara berurutan, bukan hanya satu perintah tunggal yang membuat proses pengeditan jadi lebih fleksibel dan canggih.


Untuk meredakan risiko ketakutan deepfake di internet, gambar yang dihasilkan Gemini akan menyertakan tanda air tidak terlihat, saat ini juga Google sedang "bereksperimen" dengan tanda air yang terlihat pada semua gambar yang dihasilkan Gemini.


Source: halaman blog Google


Lebih lanjut tentang AI:


Olo: Warna Baru yang Hanya Bisa Dilihat dengan Teknologi Laser

Olo: Warna Baru yang Hanya Bisa Dilihat dengan Teknologi Laser


Dunia sains baru saja diguncang oleh penemuan luar biasa sebuah warna baru bernama Olo, yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia tanpa bantuan teknologi laser canggih. Penemuan ini membuka babak baru dalam pemahaman kita tentang persepsi warna dan batasan penglihatan manusia. Penelitian inovatif, yang dipimpin oleh para peneliti dari University of California, Berkeley, dan University of Washington School of Medicine, dirilis di
Science Advances pada 18 April 2025.

Apa itu warna Olo

Olo adalah warna yang dihasilkan melalui stimulasi langsung pada retina manusia menggunakan cahaya laser berfrekuensi khusus. Berbeda dari warna-warna yang kita lihat sehari-hari melalui campuran cahaya biasa, olo muncul dari aktivitas unik sel-sel kerucut di mata yang biasanya tidak bisa dicapai oleh cahaya alami. Warna ini digambarkan sebagai perpaduan biru-hijau super-jenuh, dengan tingkat kecerahan dan saturasi yang belum pernah dialami sebelumnya.

Bagaimana penemuannya?

Tim ilmuwan dari University of California, Berkeley, menggunakan alat bernama Oz untuk mengarahkan pulsa laser hijau tunggal ke retina subjek penelitian. Dengan mengaktifkan sel kerucut M (medium-wavelength cones) secara presisi, para peserta mulai melaporkan pengalaman melihat warna yang benar-benar baru sesuatu yang tidak bisa mereka gambarkan dengan warna biasa seperti biru, hijau, atau kuning.


Dalam percobaan ini, delapan orang, termasuk peneliti sendiri, berhasil melihat olo. Mereka menyebut pengalaman itu "membingungkan" namun "menakjubkan", karena olo tampak seperti warna asing yang tidak pernah ada dalam kosakata visual kita.

Upaya reproduksi oleh seniman

Tertarik dengan penemuan ini, seniman asal Inggris Stuart Semple mencoba menciptakan cat yang menyerupai warna olo. Ia menggabungkan pigmen dan bahan fluoresen untuk menghasilkan produk yang ia namakan "yolo". Semple mengklaim bahwa cat ini bisa meniru efek visual olo, dan bahkan menjualnya seharga £29,99 untuk seniman, atau £10.000 untuk 150ml bagi kolektor.


Namun, para ilmuwan menegaskan bahwa pengalaman melihat olo secara langsung tidak bisa direplikasi sempurna dengan cat atau pigmen biasa. Sebab, olo bukan hanya tentang warna, tapi tentang bagaimana mata dan otak kita mempersepsikannya secara langsung melalui stimulasi optik ekstrem.

Apa arti penemuan ini?

Penemuan olo menantang definisi warna itu sendiri. Selama ini, kita menganggap bahwa semua warna yang mungkin sudah tercakup dalam spektrum cahaya yang dapat dilihat. Namun olo menunjukkan bahwa, dengan teknologi, kita bisa mengakses persepsi visual baru yang sebelumnya tidak tersedia bagi manusia.


Dalam jangka panjang, penelitian ini membuka peluang baru untuk:


  • Teknologi display masa depan (VR/AR)


  • Pengembangan alat bantu penglihatan


  • Studi lanjutan tentang batasan otak manusia dalam memproses informasi visual


Meskipun ada skeptisisme dan perdebatan dalam komunitas ilmiah, satu hal pasti olo telah memperluas cakrawala tentang apa yang mungkin dalam dunia warna.