Tips Memulai kegiatan Journaling untuk Pengembangan Diri tanpa Harus Bingung

ilustrasi tempat buku


Journaling bisa diartikan sebagai kegiatan menulis mengenai hal-hal positif yang dapat memberikan ketenangan hati dan melatih kemampuan berpikir dengan  mencari sudut pandang baru melalui apa yang kita akan tulis.


Menulis Jurnal, terdengar sederhana namun sangat efektif untuk memantau perkembangan dalam diri. Tidak ada salahnya kita mencoba memulai kebiasaan Journaling. Tapi kalau masih bingung kamu bisa ikuti tips ini sebelum memulai.

1. Jangan terpaku dengan aturan

rambu lalu lintas
Pexels.com/Caleb Oquendo

Salah satu hambatan terbesar dalam memulai journaling sering kali merasa bahwa tulisan harus sempurna, runtut, dan sesuai kaidah bahasa. Padahal, journaling adalah aktivitas pribadi yang tidak memerlukan standar penulisan akademis atau sastra. Tujuan utamanya adalah mengekspresikan pikiran dan perasaan secara jujur, bukan menghasilkan karya tulis yang indah.


Kamu bebas menulis apapun yang ingin diungkapkan, mulai dari isi hati, pengalaman harian yang menyenangkan, keresahan, impian, hingga ide-ide spontan yang ada di dalam pikiran. Menulis secara bebas tanpa beban justru akan membuka ruang refleksi yang lebih jujur dan mendalam.


2. Tulis Secara Konsisten, Bukan Sempurna

buku tulis
Pexels.com/Jessica Lewis

Daripada memaksakan menulis panjang setiap hari, lebih baik membangun kebiasaan menulis secara konsisten, walaupun hanya beberapa kalimat. Konsistensi adalah kunci dalam aktivitas journaling sebagai bagian dari rutinitas yang berkelanjutan.


Untuk yang baru memulai bisa dengan menulis selama lima hingga sepuluh menit setiap hari atau menetapkan target sederhana seperti satu paragraf. Tujuannya bukan menciptakan tulisan yang panjang atau mengesankan, melainkan membangun rutinitas refleksi yang dapat memperkaya pemahaman terhadap diri sendiri dari waktu ke waktu.


3. Gunakan pertanyaan sebagai acuan

ilustrasi pertanyaan
Pexels.com/Pixabay

Bagi pemula, terkadang sulit untuk memulai tulisan karena bingung harus menulis tentang apa. Dalam hal ini, gunakan pertanyaan sebagai acuan untuk mencari jawaban. Ini sangat membantu sebagai pemicu ide. Berikut beberapa contoh yang bisa digunakan:


  • Apa hal paling berkesan yang terjadi hari ini?
  • Apa yang membuat saya merasa bahagia, marah, atau cemas?
  • Apa satu hal yang saya pelajari hari ini?
  • Apa yang ingin saya capai minggu ini, dan mengapa itu penting?

Dengan menjawab pertanyaan seperti ini, setidaknya kita tidak hanya melatih diri untuk lebih jujur dalam mengekspresikan perasaan, tetapi juga mulai menyusun tujuan hidup agar lebih sempurna dan lebih jelas.


4. Gunakan format yang nyaman

kenyamanan
Pexels.com/Lisa from pexels

Tidak ada format baku dalam journaling. Kamu bebas memilih bentuk yang paling nyaman, baik secara manual menggunakan buku catatan, maupun secara digital melalui aplikasi. Masing-masing memiliki kelebihan.


Menulis tangan menciptakan pengalaman yang lebih personal dan mendalam, serta memberikan ruang untuk menggambar atau menambahkan simbol-simbol kreatif.Aplikasi digital seperti Day One, Journey, atau Google Keep lebih praktis dan bisa diakses kapan saja.


Jangan lupa gunakan aplikasi yang memiliki fitur pengamanan seperti kata sandi. Pilihlah format yang sederhana yang bisa menciptakan rasa nyaman dan termotivasi untuk menulis secara rutin.


5. Jadikan sebagai momen introspeksi

wanita membaca buku
Pexels.com/Lonela mat

Journaling bukan hanya tempat curhat, tetapi juga sarana untuk melakukan introspeksi diri dengan selalu meninjau kembali tindakan, keputusan, dan pola pikir yang muncul dari hari ke hari. Ini menjadi langkah penting dalam proses pengembangan diri, karena dari sinilah muncul kesadaran untuk berubah dan bertumbuh.


Melalui jurnal, dapat melihat sudut pandang secara lebih objektif bagaimana bereaksi terhadap situasi tertentu, serta mencari tahu penyebab di balik emosi yang muncul. Kebiasaan ini membantu memperbaiki cara berpikir dan bertindak secara bertahap.

6. Jadikan Ritual Pribadi

ritual
Pexels.com/Tara winstead

Agar journaling menjadi kebiasaan yang menyenangkan, jadikan aktivitas ini sebagai bagian dari ritual harian yang menenangkan. Pilih waktu yang tenang, seperti pagi hari sebelum beraktivitas atau malam hari sebelum tidur.


Kamu bisa menambahkan elemen yang membuat suasana lebih kondusif, seperti secangkir teh hangat, musik instrumental lembut, atau aroma terapi. Menciptakan suasana yang nyaman akan membuat proses menulis terasa seperti momen perenungan yang penuh makna, bukan tugas yang membebani.


Journaling bukan hanya tentang menulis, melainkan tentang mengenali, menerima, dan mengembangkan diri dari waktu ke waktu. Mulailah dari hari ini, dengan satu halaman, satu paragraf, atau bahkan satu kalimat. Langkah kecil ini bisa menjadi awal dari perubahan besar dalam kehidupan.